Merek Lokal & HKI: Peluang Baru UMKM Lampung di Era Digital
Pendaftaran HKI kini menjadi peluang besar bagi UMKM Lampung di era digital. Simak pentingnya melindungi merek usaha agar lebih aman, profesional, dan siap bersaing di marketplace nasional maupun global.
RUANG UKMLAMPUNGLITERASI DIGITAL
Tim Redaksi
10/29/20253 min read


TapisDigital.id — Di tengah gempuran produk digital dan pasar online yang semakin padat, pelaku UMKM Lampung kini dihadapkan pada tantangan baru: bukan hanya tentang menjual, tapi juga melindungi identitas produknya.
Salah satu kunci penting dalam perjalanan ini adalah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) — sebuah langkah yang dulu dianggap rumit, tapi kini justru menjadi pintu masuk menuju profesionalisme di dunia digital.
Identitas Digital yang Perlu Dilindungi
Setiap produk lokal memiliki jiwanya sendiri. Entah itu kopi, keripik pisang, tenun tapis, atau kuliner khas Lampung, semuanya punya nilai dan cerita yang melekat. Namun di dunia digital, di mana produk bisa disalin, difoto ulang, atau dijual ulang dengan nama lain, identitas menjadi aset paling berharga.
Banyak pelaku usaha kecil kini mulai menyadari bahwa merek bukan hanya nama atau logo, tetapi simbol kepercayaan.
Ketika usaha sudah dikenal, muncul risiko baru: merek digunakan pihak lain tanpa izin, desain diklaim, atau produk dijual dengan label serupa di marketplace.
Di sinilah HKI berperan — melindungi ide dan hasil karya agar tidak mudah ditiru.
Tren Baru: UMKM Mulai Melek HKI
Dalam dua tahun terakhir, kesadaran pelaku UMKM di Lampung terhadap pentingnya HKI meningkat. Dukungan dari berbagai lembaga, baik di tingkat provinsi maupun nasional, membuat pendaftaran merek kini lebih mudah dan digital.
Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bahkan telah mendorong program Mobile IP Clinic di beberapa daerah. Program ini membuka akses bagi pelaku UMKM untuk mendaftarkan merek, paten, atau desain industri secara gratis dan daring.
Kini, proses yang dulu memakan waktu berbulan-bulan bisa dilakukan dari rumah — cukup dengan koneksi internet, berkas digital, dan sedikit kesabaran menunggu verifikasi.
Langkah kecil ini punya dampak besar: produk lokal bisa naik kelas, masuk ke platform digital nasional, bahkan menjadi bagian dari rantai pasok industri kreatif.
Tangkapan Layar halaman website DJKI


Kenapa HKI Penting di Dunia Online
Banyak pelaku usaha masih berpikir bahwa HKI hanya urusan hukum atau perusahaan besar. Padahal, justru usaha mikro dan kecil yang paling rentan kehilangan identitas.
Ada tiga alasan utama mengapa HKI penting di era digital:
Perlindungan hukum atas ide dan merek.
Dengan merek terdaftar, pemilik usaha punya hak eksklusif atas nama dan logo produknya. Ini mencegah peniruan di marketplace atau media sosial.Meningkatkan nilai bisnis.
Merek terdaftar bisa menjadi aset berharga. Dalam jangka panjang, hal ini meningkatkan kepercayaan konsumen dan nilai jual usaha.Syarat kolaborasi dan ekspor.
Banyak marketplace besar dan mitra ekspor kini mensyaratkan dokumen merek terdaftar. Tanpa itu, peluang kerja sama sering kali tertutup.
Di dunia digital, keaslian adalah mata uang baru. Dan merek terdaftar adalah bukti keaslian itu.
Cara Mudah Daftar HKI untuk UMKM
Bagi pelaku UMKM Lampung yang ingin melindungi produk mereka, pendaftaran HKI kini bisa dilakukan secara mandiri dan online. Berikut langkah umumnya:
Kunjungi situs resmi DJKI: https://merek.dgip.go.id
Buat akun pengguna dan isi formulir pendaftaran merek.
Siapkan dokumen: KTP, logo, deskripsi produk, dan bukti pembayaran.
Unggah berkas, lalu pantau statusnya secara daring.
Jika memenuhi syarat, sertifikat merek akan diterbitkan dan berlaku selama 10 tahun.
Selain jalur mandiri, pelaku UMKM juga bisa memanfaatkan program fasilitasi dari dinas terkait di Lampung yang secara berkala membuka bimbingan teknis pendaftaran merek untuk pelaku usaha kecil.
Peluang untuk Naik Kelas
Digitalisasi membuat pasar terbuka lebar. Produk dari desa hingga pelosok di Lampung, bisa diakses konsumen di berbagai daerah di luar Lampung, bahkan luar negeri — asal punya identitas dan kredibilitas.
Dengan HKI, pelaku usaha tidak hanya menjual produk, tapi juga membangun brand story yang sah secara hukum dan kuat di mata pembeli.
Bayangkan, satu produk tapis dengan merek yang terdaftar bukan sekadar kain tradisional, tapi simbol karya yang diakui dan dilindungi negara.
Begitu pula produk kopi, batik, atau kuliner lokal — semua bisa menjadi ikon daerah yang mendunia jika memiliki merek yang jelas dan terdaftar.
Tantangan yang Masih Dihadapi
Meski kemajuan digital mempermudah proses pendaftaran, masih banyak UMKM yang belum memahami manfaat HKI.
Sebagian merasa prosesnya rumit, sebagian lagi menganggap belum perlu karena bisnisnya masih kecil.
Padahal, justru di tahap awal inilah perlindungan merek paling penting — sebelum usaha berkembang lebih besar dan lebih banyak pihak yang meniru.
Tantangan lainnya adalah literasi digital. Masih banyak pelaku usaha yang belum terbiasa menggunakan platform daring, sehingga memerlukan pendampingan dan pelatihan dasar.
Namun, semakin banyak inisiatif lokal, komunitas wirausaha, dan lembaga pendidikan di Lampung yang mulai membantu memberikan edukasi tentang HKI dan pemasaran digital.
Menjaga Ciptaan, Menjaga Masa Depan
Setiap pelaku usaha lokal adalah pencipta. Mereka menciptakan rasa, bentuk, dan nilai yang khas dari daerahnya.
Melindungi ciptaan berarti menjaga masa depan — agar karya lokal tidak hilang atau diklaim oleh pihak lain.
Era digital memberi ruang luas bagi kreativitas, tetapi juga membuka pintu bagi plagiarisme. Karena itu, memahami HKI adalah bagian dari melek digital yang sesungguhnya.
Dengan perlindungan merek, produk Lampung bisa tumbuh percaya diri di pasar global, tanpa kehilangan identitas lokalnya.
Artikel Lainnya
Berita dan artikel dengan perspektif inklusif.
Komunitas
Info Terkini
redaksi@tapisdigital.id
+62 895-1440-2290
© 2025. All rights reserved.
