Bandar Lampung, 9 Oktober 2025 — Kehadiran Mighrul Lampung Bersatu dalam gelaran Lampung Fashion Tendance 2025 berhasil mencuri perhatian para pecinta mode dan warga Lampung lewat kolaborasi apik antara budaya dan inovasi desain lokal.

Acara yang berlangsung di Ballroom Radisson selama 8–9 Oktober itu mengusung tema Beyond Expectashion, dan menjadi wadah strategis bagi kreator daerah untuk menunjukkan identitas dan keunikan estetika kreasi Lampung. Di sinilah panggung dipenuhi busana yang menampilkan motif Lampung klasik berpadu dengan unsur kontemporer — tampak anggun, elegan, namun tetap kuat menyuarakan akar budaya.

Mighrul Lampung Bersatu tampil sebagai salah satu sorotan utama. Dengan rancangan karya desainer lokal, rombongan ini berhasil menorehkan impresi elegan sekaligus bernuansa khas Lampung. Motif tenun, sulaman, dan palet warna lokal tampak diolah sedemikian rupa sehingga tampil segar dan menghentak.

Menurut Ketua Umum Mighrul Lampung Bersatu, Ir. Dwita Ria Gunadi (Gelar Ibuan Migo), partisipasi di ajang ini bukan hanya sekadar memamerkan busana, melainkan juga langkah konkrit pemberdayaan komunitas kreatif. Ia mengungkapkan bahwa melalui event seperti ini, para desainer lokal dan UMKM mode di Lampung dapat memperoleh panggung lebih luas, jejaring baru, dan dorongan semangat untuk terus berkarya.

“Penampilan kami di sini adalah wujud nyata dari komitmen terhadap pelestarian budaya sekaligus membuka peluang ekonomi kreatif Lampung,” ungkap Dwita.

Tak sekadar estetika visual, misi yang diusung Mighrul Lampung Bersatu juga menitikberatkan pada aspek pemberdayaan perempuan. Dengan menggandeng para perancang lokal, mereka berharap dapat memperkuat daya saing produk kreatif Lampung di ranah nasional dan bahkan internasional.

Event Lampung Fashion Tendance 2025 sendiri dinilai menjadi momentum penting dalam mengokohkan Lampung sebagai pusat kreativitas dan mode. Kehadiran berbagai pihak — mulai dari komunitas budaya, UMKM mode, hingga media dan publik — memperlihatkan semangat kolaboratif dalam mengangkat pakaian sebagai media ekspresi identitas daerah.

Baca Juga